Sunday, April 25, 2010

Tenggorokan


Sakit Tenggorokan, Apa Perlu Antibiotika?

Sakit tenggorokan rasanya pernah dialami oleh setiap orang, termasuk juga anak-anak. Dan bila kita pergi berobat, hampir semuanya akan mendapat antibiotika. Tapi apakah antibiotika memang perlu diberikan? Apakah memang penyebab sakit tenggorokan itu adalah kuman atau bakteri, dan bukannya virus? Bila penyebabnya adalah virus, maka tidak ada gunanya diberikan antibiotika. Karena antibiotika tidak dapat untuk membunuh virus. Penggunaan antibiotika yang tidak rasional, bukan saja tidak menyembuhkan sakit tenggorokan, tapi akan membuat kuman kebal atau resisten terhadap antibiotika.

Salah satu penyebab diberikannya antibiotika, mungkin dikarenakan sulit untuk menentukan apakah benar sakit tenggorokan yang sedang diderita itu disebabkan oleh kuman dan bukan karena virus, tanpa melakukan pemeriksaan laboratorium. Dan lagi apakah kita mau meninggalkan ruang praktek dokter tanpa mendapatkan resep obat?

Sebenarnya, penyebab sakit tenggorokan diperkirakan 80% disebabkan oleh virus dan hanya sekitar 10-20% disebabkan oleh kuman streptokokus. Tapi bagaimana caranya membedakan penyebabnya itu, karena pengobatan yang akan diberikan akan berbeda sesuai dengan penyebabnya. Ini suatu hal yang sulit, karena sering keduanya tidak menunjukkan gejala yang berbeda. Gejala yang ditunjukkan sering sama seperti nyeri menelan diikuti dengan batuk, demam, pilek dan pembesaran kelenjar getah bening. Walaupun pada beberapa orang, sekitar 10%, dapat ditemukan gejala klasik dari kuman streptokokus seperti nyeri hebat saat menelan, terlihat bintik-bintik putih, bernanah pada kelenjar amandelnya, disertai pembesaran kelenjar amandel. Bila sakit tenggorokan ini disertai dengan kemerahan pada kulit, kemungkinan ini penyakit Demam Skarlatina yang sering mengenai anak-anak, antara umur 5 -11 tahun, yang memerlukan pengobatan antibiotika.

Bila sakit tenggorokan, penyebabnya adalah virus, maka antibiotika tidak diperlukan dan tidak akan menyembuhkan. Sebaliknya, pemberian antibiotika dapat menimbulkan resistensi atau kekebalan kuman terhadap antibiotika. Saat kuman telah kebal terhadap antibiotika tersebut, bila antibiotika kita gunakan, akan tidak ampuh lagi dalam membunuh kuman. Akibatnya, penyakit yang diderita tidak akan sembuh. Di pihak lain, bila penyebabnya adalah kuman streptokokus dan tidak mendapat antibiotika yang memadai maka penyakit akan bertambah parah dan kuman dapat menyerang katup jantung sehingga menimbulkan penyakit Demam Rhematik.

Panduan baru dari dokter di Amerika untuk mengatasi hal ini adalah bila sakit tenggorokan ini tidak berat, disertai dengan pilek, batuk dan mungkin nyeri otot, tapi tidak ada demam, cobalah untuk menunggu beberapa hari untuk melihat apakah gejalanya terlihat membaik. Sementara itu cobalah untuk istirahat, dan mengkonsumsi makanan bergizi. Bila gejala membaik, kemungkinan besar penyebabnya adalah virus, yang tidak memerlukan pengobatan antibiotika. Tapi bila gejala bertambah buruk, segeralah ke dokter. Dan bila Anda mendapat resep antibiotika, belilah seluruhnya dan minum secara teratur hingga seluruh jumlah antibiotika yang diresepkan habis. Ini untuk mencegah Anda kebal bila diobati antibiotika nantinya

Tips Merawat Sendiri Sakit Tenggorokan

Dalam kondisi cuaca yang tak menentu seperti sekarang ini, banyak orang kena sakit tenggorokan dan flu. Udara yang terkadang sangat panas dan tiba-tiba menjadi dingin membuat daya tahan tubuh menjadi lemah dan rawan sakit tenggorokan. Berikut ini adalah sejumlah langkah sederhana untuk merawat sendiri tenggorokan yang sakit :

1. Tambah asupan cairan

Cairan bermanfaat membantu ingus jadi encer dan mudah dibersihkan.

2. Kumur air garam

Campur setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, pakailah untuk berkumur. Jangan ditelan. Ini berguna untuk meringankan sakit tenggorokan dan membersihkan lendir.

3. Madu dan lemon
Campur madu dan lemon ke dalam segelas air panas. Biarkan dingin sebelum diminum. Madu bermanfaat meringankan sakit tenggorokan, sedangkan lemon membantu mengurangi lendir.

4. Permen pelega tenggorokan
Tak harus permen pelega tenggorokan, permen biasa juga bermanfaat karena mendorong produksi air ludah. Air liur ini yang akan membasuh dan membersihkan tenggorokan Anda.

5. Terapi aroma
Minyak esensial dulu digunakan untuk membunuh bibit penyakit. Teteskan minyak esensial ke dalam tungku untuk membersihkan ruangan dari bibit penyakit. Tidur Anda pun bisa lebih nyenyak karena terapi aroma.

6. Hindari rokok dan polutan udara lain
Rokok hanya akan memperparah sakit tenggorokan. Berhentilah merokok dan hindari asap dari mana pun.

7. Puasa bicara
Sakit tenggorokan memengaruhi pita suara Anda. Bicara hanya memperparah sakit itu, sementara Anda akan kehilangan suara.

8. Jangan bagi-bagi penyakit
Jika merasa tak sehat, minta izinlah untuk tidak masuk kantor. Tujuannya supaya Anda tidak berbagi penyakit dengan rekan-rekan satu kantor.


No comments:

Post a Comment