Sunday, April 25, 2010

Pencegahan Penyakit

Enam pola untuk mencegah penyakit

Jika dilakukan dengan rutin dan bersungguh-sungguh, beberapa tips di bawah ini (sedikit banyak)dapat membantu agar tubuh tidak mudah diserang penyakit.Tips-tipsnya sangat sederhana danmudah dilakukan, yaitu dengan menerapkan:

Pola makan yang seimbang kandungan gizinya. Pola food combaining sangat efektif untuk mencegah berbagai macam penyakit.

  1. Pola olah raga yang teratur sesuai berat badan dan jenjang usia. Yoga sangat disarankan bagi orang-orang yang berusia di atas 30 tahun.
  2. Pola pikiran positif (manejemen pikiran) agar terhindar dari stress.
  3. Pola hidup yang sehat dan seimbang.
  4. Pola istirahat yang cukup.
  5. Pola bernapas dalam yang benar dan teratur.

Tenggorokan


Sakit Tenggorokan, Apa Perlu Antibiotika?

Sakit tenggorokan rasanya pernah dialami oleh setiap orang, termasuk juga anak-anak. Dan bila kita pergi berobat, hampir semuanya akan mendapat antibiotika. Tapi apakah antibiotika memang perlu diberikan? Apakah memang penyebab sakit tenggorokan itu adalah kuman atau bakteri, dan bukannya virus? Bila penyebabnya adalah virus, maka tidak ada gunanya diberikan antibiotika. Karena antibiotika tidak dapat untuk membunuh virus. Penggunaan antibiotika yang tidak rasional, bukan saja tidak menyembuhkan sakit tenggorokan, tapi akan membuat kuman kebal atau resisten terhadap antibiotika.

Salah satu penyebab diberikannya antibiotika, mungkin dikarenakan sulit untuk menentukan apakah benar sakit tenggorokan yang sedang diderita itu disebabkan oleh kuman dan bukan karena virus, tanpa melakukan pemeriksaan laboratorium. Dan lagi apakah kita mau meninggalkan ruang praktek dokter tanpa mendapatkan resep obat?

Sebenarnya, penyebab sakit tenggorokan diperkirakan 80% disebabkan oleh virus dan hanya sekitar 10-20% disebabkan oleh kuman streptokokus. Tapi bagaimana caranya membedakan penyebabnya itu, karena pengobatan yang akan diberikan akan berbeda sesuai dengan penyebabnya. Ini suatu hal yang sulit, karena sering keduanya tidak menunjukkan gejala yang berbeda. Gejala yang ditunjukkan sering sama seperti nyeri menelan diikuti dengan batuk, demam, pilek dan pembesaran kelenjar getah bening. Walaupun pada beberapa orang, sekitar 10%, dapat ditemukan gejala klasik dari kuman streptokokus seperti nyeri hebat saat menelan, terlihat bintik-bintik putih, bernanah pada kelenjar amandelnya, disertai pembesaran kelenjar amandel. Bila sakit tenggorokan ini disertai dengan kemerahan pada kulit, kemungkinan ini penyakit Demam Skarlatina yang sering mengenai anak-anak, antara umur 5 -11 tahun, yang memerlukan pengobatan antibiotika.

Bila sakit tenggorokan, penyebabnya adalah virus, maka antibiotika tidak diperlukan dan tidak akan menyembuhkan. Sebaliknya, pemberian antibiotika dapat menimbulkan resistensi atau kekebalan kuman terhadap antibiotika. Saat kuman telah kebal terhadap antibiotika tersebut, bila antibiotika kita gunakan, akan tidak ampuh lagi dalam membunuh kuman. Akibatnya, penyakit yang diderita tidak akan sembuh. Di pihak lain, bila penyebabnya adalah kuman streptokokus dan tidak mendapat antibiotika yang memadai maka penyakit akan bertambah parah dan kuman dapat menyerang katup jantung sehingga menimbulkan penyakit Demam Rhematik.

Panduan baru dari dokter di Amerika untuk mengatasi hal ini adalah bila sakit tenggorokan ini tidak berat, disertai dengan pilek, batuk dan mungkin nyeri otot, tapi tidak ada demam, cobalah untuk menunggu beberapa hari untuk melihat apakah gejalanya terlihat membaik. Sementara itu cobalah untuk istirahat, dan mengkonsumsi makanan bergizi. Bila gejala membaik, kemungkinan besar penyebabnya adalah virus, yang tidak memerlukan pengobatan antibiotika. Tapi bila gejala bertambah buruk, segeralah ke dokter. Dan bila Anda mendapat resep antibiotika, belilah seluruhnya dan minum secara teratur hingga seluruh jumlah antibiotika yang diresepkan habis. Ini untuk mencegah Anda kebal bila diobati antibiotika nantinya

Tips Merawat Sendiri Sakit Tenggorokan

Dalam kondisi cuaca yang tak menentu seperti sekarang ini, banyak orang kena sakit tenggorokan dan flu. Udara yang terkadang sangat panas dan tiba-tiba menjadi dingin membuat daya tahan tubuh menjadi lemah dan rawan sakit tenggorokan. Berikut ini adalah sejumlah langkah sederhana untuk merawat sendiri tenggorokan yang sakit :

1. Tambah asupan cairan

Cairan bermanfaat membantu ingus jadi encer dan mudah dibersihkan.

2. Kumur air garam

Campur setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, pakailah untuk berkumur. Jangan ditelan. Ini berguna untuk meringankan sakit tenggorokan dan membersihkan lendir.

3. Madu dan lemon
Campur madu dan lemon ke dalam segelas air panas. Biarkan dingin sebelum diminum. Madu bermanfaat meringankan sakit tenggorokan, sedangkan lemon membantu mengurangi lendir.

4. Permen pelega tenggorokan
Tak harus permen pelega tenggorokan, permen biasa juga bermanfaat karena mendorong produksi air ludah. Air liur ini yang akan membasuh dan membersihkan tenggorokan Anda.

5. Terapi aroma
Minyak esensial dulu digunakan untuk membunuh bibit penyakit. Teteskan minyak esensial ke dalam tungku untuk membersihkan ruangan dari bibit penyakit. Tidur Anda pun bisa lebih nyenyak karena terapi aroma.

6. Hindari rokok dan polutan udara lain
Rokok hanya akan memperparah sakit tenggorokan. Berhentilah merokok dan hindari asap dari mana pun.

7. Puasa bicara
Sakit tenggorokan memengaruhi pita suara Anda. Bicara hanya memperparah sakit itu, sementara Anda akan kehilangan suara.

8. Jangan bagi-bagi penyakit
Jika merasa tak sehat, minta izinlah untuk tidak masuk kantor. Tujuannya supaya Anda tidak berbagi penyakit dengan rekan-rekan satu kantor.


Telinga


Tips Menjaga Kesehatan Telinga Anda

Infeksi telinga pada anak balita bukan kejadian langka. Gara-garanya bisa karena cara Anda membersihkan telinganya keliru atau memang ada penyebab lain. "Membersihkan kotoran telinga sebenarnya cukup sebatas daun telinga saja, tidak perlu sampai ke liang telinga," kata dr. Entjep Hadjar, ahli penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo hal ini dapat dicegah dengan terapi telinga (ear theraphy)

Pada liang telinga, tepatnya di 1/3 bagian luar telinga yang berbulu, terdapat kelenjar minyak atau serumen. Ini berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran, serangga, serta bakteri. Dalam keadaan normal kelenjar ini akan mengeluarkan minyak sedikit demi sedikit, meleleh keluar ke daun telinga ikutilah ear theraphy. Limbahnya menyerupai kotoran yang liat atau lembek, namun akan mengering dengan sendirinya. Setelah kering, kelenjar tadi akan memproduksi minyak kembali. Demikian mekanisme kerjanya dalam membersihkan telinga secara alami. Tetapi kalau liang telinga terlalu sering dirangsang, kelenjar ini akan mengeluarkan minyak berlebihan yang justru kurang baik buat kesehatan telinga cth dengan ear wax candle/ear candle.

Kalau diketahui ada kotoran yang telah mengeras di dekat gendang telinga, harus segera diperiksakan ke dokter ahli THT atau bisa juga menggunkan ear candle/ear wax candle. Biasanya dokter akan memberikan obat tetes telinga (karbol gliserin 10%) untuk memecahkan kotoran tersebut. Kotoran yang sudah pecah disemprot atau dikorek keluar. Infeksi yang barangkali timbul lantaran iritasi kotoran itu diatasi dengan pemberian obat antibiotika.ikutilah kelas spa ear candles untuk kesehatan telinga.

Di samping bisa mengakibatkan infeksi, kotoran membatu tadi akan menyebabkan telinga terasa sakit atau agak tuli sehabis berenang(terapilah dengan spa ear candles). Sebab air yang masuk akan terhalang keluar. Bahkan, kalau lubang telinga yang tersumbat hanya sebelah, bisa mengakibatkan pusing atau vertigo (berputar), terutama bila Anda berenang di air dingin.

Temukan informasi mengenai Ear Candle, Ear Therapy, Ear Wax Candle, Ear Candles, Ear Candle, Ear Wax dan Ear Candle & Therapy : Ear Candle Indonesia - Ear Wax Candle & Candles pada 88db.com

Mata

Normalkah Mata Anda?

Orang tua selalu bilang makan wortel supaya mata sehat, ada juga yang bilang makan banyak wortel setiap hari supaya terhindar dari minus. Beberapa beranggapan bahwa makan atau minum jus wortel dapat menormalkan mata yang minus. Benarkah semua anggapan itu? Lalu bagaimanakah menjaga kesehatan mata kita? Berikut tips sederhananya.

Secara umum fungsi mata adalah sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan cahaya pada retina dengan perantaraan serabut-serabut Nervus Optikus, menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan.

Bukan rahasia lagi memang vitamin A merupakan faktor penting bagi keadaan mata kita. Seperti yang selalu dianjurkan orang tua kita untuk banyak mengkonsumsi wortel yang terkenal dengan kandungan vitamin A-nya. Karena kekurangan vitamin A dapat menimbulkan beragam gangguan mata, salah satunya rabun senja. “Vitamin A memberikan energi dan menjamin regenerasi sel lebih baik,” terang dr. Ria Sylvia Sp.M, dokter spesialis mata dari RS Mata Undaan saat ditemui Tim eHealth di sela-sela kesibukannya.

Namun, dr. Ria - sapaan akrab dr. Ria Sylivia - menjelaskan bahwa vitamin A bukanlah jawaban bagi penderita rabun jauh (minus) atau rabun dekat (plus) untuk dapat sembuh, seperti mitos yang banyak tersebar di masyarakat. Kekurangan Vitamin A juga bukan penyebab timbulnya kelainan kemampuan melihat tersebut, yakni rabun jauh dan rabun dekat. “Dulu pernah ada kejadian besar bahwa banyak orang mengalami rabun jauh karena kurang konsumsi vitamin A, lalu setelah mereka mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A mata mereka berangsur-angsur sembuh,” tutur dokter lulusan Universitas Airlangga ini. “Maka dari itu stigmanya, kalau penglihatan mulai tidak jelas, maka orang langsung identik pada wortel,” lanjutnya dengan senyum.

Untuk kelainan rabun dekat atau pun jauh, diakibatkan karena kelainan anatomi mata, atau pada genetik. Ia kemudian menjelaskan bahwa saat ini permainan untuk anak-anak yang beredar adalah permainan yang banyak memiliki detail kecil-kecil yang menuntut akomodasi mata lebih, seperti contohnya komputer yang memiliki banyak detail tulisan, papan tulis putih yang terkadang memiliki tulisan spidol terlalu tipis.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini melanjutkan bahwa jika dibedakan dengan permainan anak-anak zaman dahulu yang mayoritas outdoor dan terbuat dari kayu yang memiliki ukuran besar maka tidak terlalu membutuhkan akomodasi mata yang berlebihan. Karena jika akomodasi mata berlebih, otot cepat capek dan akhirnya mengeluh pusing.

Ia menghimbau, terutama bagi para orang tua yang memiliki anak masih umur anak sekolah, untuk lebih sadar dan waspada dengan kebiasaan anak yang tidak biasa. Seperti contohnya:

  1. Nonton televisi terlalu dekat
  2. Posisi anak saat melihat, pertama-tama melihat tegak kemudian memiringkan kepala terlalu ke kiri atau ke kanan, atau terlalu menunduk dan juga menengadah
  3. Prestasi menurun

Bisa jadi beberapa ciri tersebut merupakan ciri-ciri mata anak Anda tidak normal, maka dokter ini menghimbau kepada para orang tua untuk memeriksakan kondisi mata anak kepada dokter mata. “Kalau anak-anak kan tidak terlalu dapat mengeluhkan keadaannya dibandingkan orang dewasa, maka orang tua harus lebih aware,” tutur dr. Ria.

Sedangkan fungsi mata sendiri menurun dengan sendirinya di umur 40 tahun ke atas dikarenakan proses degenerasi. “Jadi sebenarnya ya gunakan kacamata saja jika memang kegiatannya menuntut kita untuk melihat detail, kacamata itu kebutuhan, disesuaikan saja dengan keadaan,” jelas ibu tiga orang anak ini. Ia mencontohkan bahwa lanjut usia pun umumnya saat ini melahap koran setiap pagi dan menuntut akomodasi mata lebih sehingga memerlukan bantuan kacamata untuk melihat lebih jelas.

Ketika ditanya bagaimana cara untuk menjaga kesehatan mata, ia kemudian menjelaskan bahwa mata yang sehat secara fisik belum tentu sehat secara fungsi. “Orang minus itu kan matanya secara fisik baik-baik saja, tetapi fungsinya yang kurang,” jelasnya. Sehingga jika untuk menjaga mata sehat secara fisik maka:

  1. Jaga kebersihan mata, seperti contohnya membersihkan kotoran mata yang kerap timbul di pagi hari. Kotoran mata ini merupakan air mata yang mengering.
  2. Bagi Anda yang menggunakan contact lens, jaga kebersihannya untuk menghindari iritasi
  3. Hindari trauma pada mata, seperti contohnya hindari tempat yang terlalu berdebu atau gunakan pelindung mata jika pergi ke tempat yang berdebu.
  4. Jaga nutrisi atau asupan makanan sehingga dapat menjamin regenerasi sel dengan baik.
  5. Jangan lupa untuk melakukan screening secara rutin, untuk anak-anak selama 6 bulan sekali, sedangkan untuk usia senja minimal memeriksakan keadaan mata 1 tahun-2 tahun sekali.